FRESH ACTRESS Karen Masaki

FRESH ACTRESS 真崎かれん

PHOTO=Masayuki Kusakari HAIR&MAKE=Hinano Musha(violet) INTERVIEW=Takashi Saito

 
 

Film kerja sama antar Jepang dan China, pertama kali menjadi heroine untuk [Shinmashi]
Peran sebagai pasien rumah sakit yang memegang kunci di psycho-horror

 
 

— Kamu tampaknya telah ditujukan untuk Olimpiade di figure skating.

“Dari kelas 4 SD terus sampai SMP aku latihan setiap hari. Pagi hari pergi latihan, kemudian pergi ke sekolah, setelah itu malamnya berlatih lagi. Paling telat pernah latihan sampai jam 10 malam”

— Kamu juga pernah ikut kejuaraan nasional Jepang ya.

“Hanya satu kali, saat kelas 5 SD, ikut kejuaraan senasional”

— Bertanding dengan para skater yang top saat ini ?

“Karena umurku sama dengan Satoko Miyahara-san, aku sering bertanding dikejuaraan yang sama dengannya. Shoma Uno-san juga sama umurnya, sering melihat dia di kejuaraan”

— Generasi yang hebat ya. Sebelum ice skate, sebelumnya kamu sudah melakukan ski dan snowboard ya.

“Mungkin dari umur 2-3 tahun terus melakukan, dan saat sadar aku sudah meluncur”

— Orang tua kamu suka bermain ski ?

“Betul. Sekarang pun setiap tahun pasti pergi ke Echigo Yuzawa saat musim dingin untuk bermain ski”


— Tidak hanya olahraga musim dingin, tapi kamu memang ada bakat di olahraga ya ?

“Berenang aku bisa gaya butterfly, saat SMP aku menjadi representatif untuk lari Ekiden (road relay) untuk daerahku, aku suka olahraga sejak dulu. Saat festival olahraga pun aku selalu terpilih untuk relay”

— Saat kamu berhenti untuk ice skating yang sudah kamu dalami, apakah ada yang kamu pikirkan waktu itu ?

“Saat SMP kelas 3 aku juga mulai untuk ujian kelulusan, sebenarnya aku ingin melanjutkan dengan jalur olahraga tetapi disaat bersamaan ada perasaan ingin masuk ke dunia ini juga, dan waktu itu juga banyak cedera. [Mari kita hentikan] itu yang aku rasakan dan aku berhenti”

— Walaupun secara tidak langsung, apakah melakukan ice skating membantu untuk kamu sekarang ?

“Karena didekatku ada rival yang juga bermain ice skate, jadi selalu terasa seperti tertekan terus, karena aku tidak suka melompat dan tidak latihan, aku dimarahi oleh guruku dan orang tuaku, saat muda aku sudah menjalani hidup yang cukup keras. Jadi, kalau ada sesuatu yang sulit aku tidak langsung loyo tapi lebih ke [Karena kesal jadi harus semangat]. Kalau keseleo atau ada cedera aku akan [Tidak apa-apa] masih bisa meluncur, jadi hal itu yang membantuku sekarang menurutku”

— Semenjak kapan tertarik dengan dunia entertain ?

“SMP kelas 2~3. Saat TK atau SD aku pernah ikut seperti junior model, tidak ingat sih, tapi aku dengar dari orang tuaku [Oh aku begitu dahulu ya]. Dan semenjak aku pergi untuk menonton fashion show, aku jadi berpikir ingin berjalan di runway itu juga”

— Saat itu ingin menjadi model ya ?

“Betul. Tapi aku juga suka menonton film”

— Dengan kamu yang bertujuan untuk menjadi aktris, apakah ada karya yang mempengaruhi kamu ?

“Yang paling masuk ke aku itu adalah karya dari sutradara Sion Sono yang berjudul [Himizu]. Saat kelas 3 SMP, aku jarang menonton film seperti itu, saat awal aku tidak terlalu mengerti, sulit kelihatannya dan membuat hati bergeming. Aku tidak masalah menonton film tapi kalau berperan mengenai sesuatu yang pernah aku alami, dan membuat orang lain berpikir itu bagus ya menurutku, Itu yang membuatku ingin menjadi aktris”

— Ada aktris yang kamu kagumi ?

“Saat itu sih tidak terlalu aku sadari, namun semenjak masuk managementku sekarang dan mulai berakting, aku suka dengan Hikari Mitsushima-san, Yu Aoi-san dan Fumi Nikaido-san”

— Itu mereka yang aktingnya hebat ya. Film yang kamu sebutkan di Twitter, seperti [A Bride for Rip Van Winkle], [An], [Kimi no Tori “wa” Utaeru] yang dimana disukai oleh para gadis karena percintaan yang bersinar anda tidak memilihnya.

“Aku suka film yang tidak jelas atau yang tidak bisa dijabarkan/dijelaskan. Film yang deskriptif itu juga lucu dan aku tertawa, tapi film yang membuat berpikir, atau film yang membuat kita masih terbawa perasaan setelah selesai menontonnya, aku suka yang seperti itu”

— Kalau film [Shinmashi] yang dimana kamu pertama kali sebagai heroine untuk pycho-horror bagaimana ?

“Aku tidak terlalu suka horror tapi aku suka suspens psikologi. Kalau [Shinmashi] kalau dipikir [Hal itu terjadi karena ada maksud seperti ini], arahan yang dimengerti banyak jadi dekat dengan kesukaanku. Hal yang dimengerti saat aku berakting dan setelah selesai dan ditonton dan hal yang bisa ditangkap setelah itu, bisa menemukan sesuatu yang menarik”

— Kamu berperan sebagai Yuko yang merupakan pasien rawat inap di rumah sakit psikiater, saat audisi kamu perasaannya down dan saat ditanya pertanyaan biasa kamu seperti mau menangis ya…….

“Karena ini adalah suatu hal yang jarang bisa aku rasakan dan rasa ingin tampil disitu sangat besar, setelah aku mencari hal mengenai orang yang seperti Yuko, tanpa aku sadari aku jadi terbawa perasaan yang dekat seperti Yuko……. Tapi itu bukan perasaan yang turun tapi karena rasa ingin melakukannya kuat aku menjadi minus untuk level tinggi”


— Hm……. Kurang mengerti ya.

“Aku sendiripun kurang mengerti ya (tertawa). Audisi itu, saat pergi itu merupakan hari-H nya, naskah dan skripsi yang diberikan ke aku itu berubah. Skripsinya Yuko, skripsi orang yang berbeda, dan skripsi orang yang berbeda lagi, ada 3. Tapi aku berpikir [Ini yang mudah dilakukan], jadi aku bisa merubah diriku. Sebelum pergi ke audisi perasaanku sudah menjadi seperti Yuko, baguslah menurutku”

— Itu sudah mantap dong ya.

“Tapi, setelah selesai berakting, sutradara bertanya pertanyaan biasa, [Kemarin malam makan apa ?] dan aku jawab sambil menangis, [Makan calbee yang ada tulangnya……. Maaf……] (tertawa). Aku menjadi anak yang aneh dan berpikir [Ini tidak bagus……]. Tapi setelah itu, aku tanya ke sutradara, dibilang malah bagus”

— Karena Yuko sendiri itu emosinya tidak stabil ?

“Bagaimana ya ? Setelah audisi itu selesai, aku menonton dibioskop seorang diri, aku menonton [Tsuioku] yang dibintangi Shun Oguri-san tapi saat audisi sudah terlalu banyak menangis dan menjadi bengong/bingung (tertawa). Isi dari film tidak masuk ke kepalaku. Dan saat menonton menjadi [Aa……. Uwa……] seperti itu”

— Saat audisi membuat kamu sampai bengong/bingung dan menangis ya (tertawa). Sebelum masuk ke shooting, apakah kamu mempersiapkan diri lagi ?

“Ya. Ini akting pertama kali dengan karakter yang memiliki nama, dan karena aku jarang ada kesempatan untuk dishoot banyak juga, jadi untuk lebih memperdalami mengenai hubungan antara Yuko dengan para karakter yang lain, aku merangkumnya di note. Tidak hanya Yuko tetapi juga karakter lain aku berusaha masukkan ke kepalaku dan aku tulis, dan juga menulis hal dari Yuko yang penting, [Yuko itu seperti ini]”

— Benar-benar mengeluarkan energi ya.

“Betul. Saat rehearsal aku membawa note itu dan dibilang oleh sutradara, [Tidak usah menulis seperti itu] (tertawa). Skrip juga berubah banyak sewaktu dilokasi, dan apa yang dibilang saat rehearsal dan dilokasi juga berbeda jadi aku berpikir [Kalau seperti ini tidak bagus], jadi aku membaca suasana dilokasi dan berusaha mengobrol dengan lawan main. Jadi segala hal yang sudah aku pikirkan, aku buang saat dilokasi”


— Walaupun apa yang saya pikirkan itu bukannya tidak berarti apa-apa untuk menghadapi peran. Yuko saat awal dimana detektif Imamura (Toru Kizu) masuk ke dalam sanotarium, terlihat mudah dan lugu. Apakah itu bersifat reflek dari kamu ?

“Menurutku didalam diriku sendiri ini ada bagian yang masih muda, kalau ada orang datang jadi senang misalnya [Beli snack lho] ada ya keseharian seperti itu. Dan saat bicara biasa skripnya, tanpa disadari diriku yang itu keluar dengan sendirinya”

— Ada hal yang menyulitkan untukmu ?

“Ada. Ada saat dimana melakukan wajah ketakutan, dan saat seperti itu diambil secara closeup dan dibilang [tolong jangan keluarkan lidahnya]. Dan aku menjadi teralih pikiran karena bibirku mengering, dan langsung aku menjilat bibirku. Dan dibilang [Tidak boleh ! Lidahnya keluar lagi kan !]. Dan juga, dibilang [Lubang hidung kamu membesar, jadi hati-hati] (tertawa). Karena aku tidak terlalu peduli cara pengambilan gambar, jadi itu sulit untukku”

— Di penghujung film, terlihat jelas bagaimana latar belakangnya, itu merupakan peran yang sulit, tapi apakah kamu sangat memikirkannya sampai membuat perut sakit atau keadaan hati kamu yang tidak teratur ?

“Saya tidak merasakan sampai seperti itu saat shooting. 10 hari berturut-turut kita shooting, dan hanya 1 hari kembali ke Tokyo, selain itu terus berada di Shizuoka, di kota yang bernama Oyama dari pagi sampai malam shooting terus, para pemain juga yang berada berkumpul di satu tempat. Tidak ada waktu untuk kembali ke kehidupan nyata, tapi malah bagus menurutku”

— Secara fisik sulitkah ?

“Tapi, aku berpikir kalau [Film ini ya seperti ini], jadi tidak merasakan sakit atau penderitaan (tertawa), malah menyenangkan”

 
 

Saat beberapa kali mengambil adegan berontak
Pertama kali dalam hidup tidak bisa bergerak karena hiperventilasi

 
 

— Yuko berpikir seperti apa terhadap Imamura ?

“Kalau menurutku dia seperti bermain-main, seperti hubungan anak kecil yang berada diatas bayang-bayangnya, tapi walaupun hal yang diinginkan berbeda, keduanya itu orang yang kesepian……. Itu yang aku pikirkan dan berhubungan”

— Dimana saat dengan 5 pasien lain saat berbicara dengan cara yang sama, pada saat itu kamu melihat dan meniru lawan main. Apakah sulit ?

“Sulit, tetapi pada hari itu aku bertemu dengannya, lakukan dan selesai…. Seperti itu, tidak yang mempersiapkan jauh-jauh hari, hanya sebentar fokus, malah jadi tidak terlalu sulit. Tentu saja saat sebelum masuk ke adegan itu aku berpikir [Bagaimana ? Bagaimana ?]. Aku tidak tahu mengenai lawan main, dan ada rasa cemas harus seperti apa melakukannya tetapi, karena hanya 1 hari jadi bisa konsentrasi dengan baik”

— Dan diadegan itu disaat terakhir, saat menarik tablecross, itu spontanitas ya.

“Aku tidak ingat. Karena sutradara berkata itu jadi mungkin iya ya ? Karena aku menjadi takut……. Jadi tidak sadar”


— Kamu sudah fokus masuk ke peran soalnya ya. Karen-san yang di adegan berontak didalam kamar hotel kamu berkomentar [Itu paling sulit]. Hiperventilasinya itu beneran ya.

“Benar-benar pertama kali dalam hidupku terhiperventilasi, membuatku terkejut. Berkali-kali kita take dan tidak ada OK yang keluar, dan saat itu terus nafasku memburu dan menangis sambil bergerak, dan berpikir [Gawat ! Kayanya bentar lagi] dan saat sutradara berkata [OK. Terima kasih], aku menjadi hiperventilasi. Padahal tanganku mati rasa dan tidak bisa bergerak, sutradara setelah selesai memberikan buket bunga dan aku berkata [Tunggu sebentar ! Aku tidak bisa menerimanya] (tertawa)”

— Hiperventilasi setelah kamera berhenti ya.

“Setelah mati baru datang. Saat kamera nyala ya saat sebelumnya itu”

— Terlihat sangat nyata.

“Kesadaranku juga memudar soalnya (tertawa). Tapi, padahal aku sendiri berusaha mati-matian, tapi saat menonton filmnya, aku tidak merasakan kalau tersampaikan, menjadi sedih”

— Saat dilokasi melakukan berlebihan, saat melihat terlihat biasa……. Sering dibilang begitu.

“Benar-benar itu merasakannya kuat”

— Dan juga apakah kamu pertama kali untuk memakai darah palsu ?

“Pertama kali. Tercium bau yang aneh, lengket, benar-benar menjijikan (tertawa). Itu juga susah dihilangkan ya. Dalam adegan pendarahan, saya diberitahu untuk tidak menghapus sampai saya selesai mengambil gambar mengalir dari pipi ke tubuh saya. Dan saat mencuci dihotel seperti [Banyak darah keluar !] dan saat sadar baru [Oh iya darah palsu…] (tertawa). Sekilas menjadi takut”

— Tadi kamu berkata [Yang diketahui saat memerankan dan diketahui saat menonton yang sudah selesai], Ada banyak tempat di mana interpretasi sulit ya.

“Saat shooting, aku berbicara kepada pemain yang lain [Ini maksudnya apa ya ?], melakukannya dalam meraba-raba. Dan setelah menonton yang sudah selesai, adegan yang dimana aku keluarpun berbeda dengan yang dipikirkan [Oh disini seperti ini !], menarik sekali”

— Juga termasuk hal itu, kalau boleh dibilang lagi, kesan karya ini seperti apa ?

“Karena ada staff dari China yang juga masuk dalam produksi film ini, ada bagian film misteri yang tidak ada di film-film Jepang. Cara memotong adegan juga, tidak seperti Jepang yang masukkan flashback dan diputar, tapi yang kenyataan dan khayalan itu sulit dibedakan, ada dimana yang membuat kita bingung, namun itu menambah daya tarik tersendiri”

— Didalam adegan, disaat Yuko berkata kepada Imamura yang insomnia [Mau aku beritahu cara agar bisa tidur ?]. Kalau untuk Karen-san sendiri cara untuk tidur bagaimana ?

“Sebenarnya, Saya tiba-tiba menjadi bisa tertidur ketika saraf otonom terganggu, saya merasa seperti hati saya ditekan ketika saya berbaring menyamping, saya tidak bisa bernafas. Bagaimana ya, dan saat aku cari, baik kalau melakukan yoga, jadi jam 2 malam sambil menonton video yoga, diatas tempat tidur aku lakukan dan bisa tidur”


— Apakah Anda dalam posisi untuk ongkang kaki ?

“Kaki seperti sedang stretch ditaru ditempat yang menurut kamu enak, dan beberapa kali tari buang nafas, menjadi tenang dan bisa tertidur. Dan juga, mendengar suara yang bisa membuat relaks seperti suara air di YouTube selama 1 jam, dan bisa tertidur dalam keadaan seperti itu”

— Ada malam dimana tidak bisa tidur, apakah itu karena sesuatu yang delicate ?

“Mungkin iya ya ? Tidak karena aku ada pikiran jadi tidak tidur, tetapi tiba-tiba saja datang seperti itu”

— Dan, di dalam film ada adegan disaat keluar pohon christmas ya, di rumah Karen-san juga dipajang ?

“Dipajang. Dirumah ada perjanjian tidak tertulis untuk merayakan bersama-sama, makan bersama-sama”

— Saat musim dingin masih bermain ski ?

“Ya. Tiap tahun kalau ada waktu luang, benar-benar seperti tiap weekend kita pergi. Tahun lalu kita pergi”

— Tahun ini sibuk bekerja, jadi mungkin tidak ada ?

“Tidak, pergi kok (tertawa)”

— Biasanya yang menyenangkan bagi kamu itu melakukan apa ?

“Apapun yang dilakukan itu menyenangkan. Masih kalau pergi ke bioskop merasa deg-degan, pergi karaoke sendiri, bersama temanpun menyenangkan……”

— Lagu seperti apa yang kamu nyanyikan ?

“Hm, [Ihoujin], lagunya Saki Kubota-san”

— Itu lagu hit tahun 80-an dimana Karen-san belum lahir kan. Tahu banyak ya.

“Karena ibuku menyanyikan itu. Bagaimana cara menyanyikan lagu itu dengan gelombang, itu selalu menjadi misi untukku (tertawa). Karena temanku bersama saat aku bernyanyi, mereka ingat (tertawa). Dan juga seperti [Playback Part2]”

— Momoe Yamaguchi-san ? Itu tahun 70-anya. Apakah kamu tidak menyanyikan lagu yang populer dikalangan perempuan seperti Kana Nishino-san ?

“Lagu Tuan Nishino-san, keynya terlalu tinggi, tidak sampai suaraku (tertawa). Daripada lagu zaman sekarang, lagu lama itu lurus dan mudah dinyanyikan jadi suka”


— Film juga anak zaman sekarang menonton lewat HP, kalau kamu bioskop ?

“Saat tidak bisa pergi ke bioskop aku tiap hari menonton lewat HP, saat ada waktu dan ada yang ingin aku tonton, aku pergi ke bioskop”

— Sekarang daripada model lebih ingin melakukan sebagai aktris kah ?

“Betul. Ingin berakting”

— Di [Shinmashi] pertama kali menjadi heroine, apa ada yang berubah dari diri kamu dari sebelum shooting ?

“Berada dalam waktu yang lama di lokasi, itu pertama kali bisa bicara banyak dengan orang-orang, dan juga, mereka juga lebih senior dari aku, aku mendapat banyak masukan. Diberitahu juga rekomendasi film, 2 bulan setelah [Shinmashi] selesai aku menonton karya yang diberitahu oleh sutradara yang sudah aku catat (tertawa). Aku juga kesal sendiri karena tidak tahu, kalau tidak tahu tidak bisa bicara menurutku, jadi aku tonton, dan karena itu keseriusan untuk berakting jadi meningkat, tergantung sutradaranya segala sesuatu itu berbeda, itu yang aku camkan, jadi cara berpikir cukup berubah”

— Karya yang direkomen dari sutradara seperti apa ?

“Kalau sutradara itu seperti Bernardo Bertolucci, Coen Brothers itu yang diberitahu ke aku. Aku tidak tahu sama sekali, saat ditonton juga sulit, ada yang hitam putih, saat awal cukup menderita (tertawa). Tapi,Kalau tidak tahu itu menjadi malu, jadi aku tonton dan lama-kelamaan menarik”

— Karen-san itu daripada yang bersinar-sinar begitu, lebih ke karya yang bisa mengeluarkan sifat individu ke aktrisan, itu yang kamu ingin capai ?

“Kalau seperti itu lebih cocok untukku menurutku”

 
 


 
 

Karen Masaki

Tanggal lahir : 16 Agustus 1997 (21 Tahun)
Asal : Tokyo
Gol. Darah : A
 
【CHECK IT】
Di scout di Harajuku, pada Januari 2016 debut aktris untuk drama [Dame na Watashi ni Koishitekudasai] (TBS). Menjadi perhatian setelah tampil di iklan Tokyo Gas no Anzen TODAY chapter [Kanki]. Karya yang ia tampili, Drama [Daisy Luck] (NHK), [〇〇na Hito no Matsuro] (Nihon TV), Film [Hibiki –HIBIKI-], video klip chocol8 syndrome [Teen Girl no Yuutsu] dan yang lain. Iklan Rakuten O-net sedang ditayangkan. Film [Shinmashi] akan tayang dari Sabtu 27 Oktober di Shinjuku Cinema Qualite.
Untuk info lebih lanjut, bisa menuju Official Website
 
 

[Shinmashi]

Untuk info lebih lanjut, bisa menuju Official Website [Shinmashi]